08 September 2013

catatan di kertas lusuh buat panglima perang

saat mereka berteriak lantang dari jernih hati
kau sebagai panglima perang
hanya mengirim sebaris catatan cemburu
bagi meracun waras tenteramu.

perlahan-lahan kau undur dan
terbang ke seberang
sambil melambai-lambai tangan dari udara
menuju ke upacara pesta-pestaan
yang mabuk puja dan puji.

ketika bahasamu dimadu
dan rumah kita kembali dilontar ke zaman abdi
kau dan tenteramu
memilih setuju langsung bisu.

kerusi panglima barangkali terlalu empuk
hingga engkau terlupa di luar kamarmu
yang berhawa dingin masih punya puluhan
ribu-ribu anak-anak yang bakal pulang
dengan mata putih tanpa sebarang kertas
yang tercorak masa depan dalam genggaman.

panglima, barangkali anakmu bukan dari
kelompok itu dan itulah jawaban mengapa
engkau masih di pesta-pestaan itu
mabuk puja dan puji.

panglima sebelum terlewat, pintaku
kembalilah ke medan perang.

sahrunizam abdul talib
bera
08 september 2013





Tiada ulasan: