usia bagai sebatang sungai
menghilir
arusnya sesekali laju
sesekali lesu
tak mungkin arusnya
mudik
menyonsang kejadian.
sahrunizam abdul talib
20 januari 2013
20 Januari 2013
menanti subuh
dingin menusuk tubuhku
angin pagi menjengah ruang
sejemput
semalam gugur
di kaki takwim
suara muazzin belum tiba
aku terus menanti
sahrunizam abdul talib
20 januari 2013
angin pagi menjengah ruang
sejemput
semalam gugur
di kaki takwim
suara muazzin belum tiba
aku terus menanti
sahrunizam abdul talib
20 januari 2013
19 Januari 2013
di ruang baharu
seperti lazimnya
aku tetap di posisi ini
menangkap segala lintasan
dan segera kubenamkan
di antara kata
dan kita.
19 januari 2013
aku tetap di posisi ini
menangkap segala lintasan
dan segera kubenamkan
di antara kata
dan kita.
19 januari 2013
kulepaskan engkau anakku
kulepaskan engkau ke laut lepas
tanpa kau bebas
dan di sana engkau harus cepat
membenamkan segala rindu
untuk belajar menjadi lelaki
dewasa.
19 januari 2013
tanpa kau bebas
dan di sana engkau harus cepat
membenamkan segala rindu
untuk belajar menjadi lelaki
dewasa.
19 januari 2013
05 Januari 2013
2013
telah tiba jua
di lembar takwim
tiga ratus enam puluh.
dua ribu tiga belas.
telah gugur empat
saat dan hayat
kian singkat.
sahrunizam abdul talib
lima. januari. tiga belas
Langgan:
Catatan (Atom)