akhirnya kau kembali jua ke sana
tanpa sedetik cepat dan sesaat lewat
sms wan pada malam yang sepi
bukan sekadar mengejut lena
tapi ibarat pesanan malaikat maut
jarak antara aku dengan saat itu
semakin dekat.
yang tinggal kini hanyalah masa silam
hampir satu jam kenangan itu berguling
pada malam yang benar-benar sepi
lantai rumah pena menjadi saksi
saat kita gelandangan memburu aksara
di mirama dan di acara baca puisi
kita kerap bertemu di satu titik
titik yang mendekatkan kita
di kotamu kita saling bersatu fikiran
bersilang hujah tentang sastera dan siasah.
maafkan aku sahabat
waktu dan jarak sering dihukum
untuk menghalalkan kekerdilan diri
moga engkau damai di sana
sesungguhnya hidup ini ibarat
sebuah memoir yang berjudul
dari tanah mula ke tanah akhir.
sahrunizam abdul talib,
bera, pahang
12 jun 2011
Tiada ulasan:
Catat Ulasan