dia sedar. hayatnya bagai dahan mati yang menunggu jerkah angin
untuk gugur dan berkubur. hidupnya semakin singkat. dia tidak punya
waktu untuk berpantun seloka. di lidahnya ada bisa ular. dia memilih
waktu tepat . dari mulutnya yang berhimpun noda semalam dia
menyembur tepat ke muka tuannya. tuannya hanya tergamam.
tanpa sepatah kata lahir dari bibir merah tuannya. tentu sekali tuannya
sudah mati sebelum mati.
28.10.12
bera
Tiada ulasan:
Catat Ulasan