Waktu hanya mampu melenturkan
wajahnya tapi tidak lidahnya.
Dari tepi padang
dia tak mampu diam.
Di dadanya, resah bergulung
bagai ombak di musim tengkujuh.
Tajam lidahnya tak pernah
disumbingkan nasihat.
Tua hanya mengedutkan kulitnya
tapi tidak akalnya.
Sahrunizam Abdul Talib
Bera
Tiada ulasan:
Catat Ulasan